Konstribusi Sub Sektor Perkebunan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Bitung
Keywords:
GRDP, Location Quotient (LQ), Localization Coefficient (αi), Specialization Coefficient Analysis (βi).Abstract
The fluctuating demand and supply for plantation crop production have an impact on the added value of plantation crop products in Bitung City, the contribution of the Bitung City plantation sub-sector to North Sulawesi's GRDP is classified as very small and continues to decline from 2012 to 2016. This condition is caused by an increase in the contribution of other sectors in other areas in North Sulawesi. The sub-sector of plantations in Bitung City is a non-base sub-sector. This happens because the contribution of the agricultural sector to the PDRB of Bitung City is dominated by the plantation sub-sector which is not concentrated in the Bitung City area. This can be seen in the analysis of the localization coefficient value in the sub-sector where the value is smaller than one, which means that the results of the analysis show that the localization coefficient value for the plantation sub-sector spreads to other development areas. The economic development area in Bitung City does not have specialization in the plantation sub-sector because the value of the specialist coefficient is less than one (β <1). This means that the plantation sub-sector is not an economic specialty of Bitung City. This is thought to be caused by the economic activity of Bitung City which has a base sector in other economic sectors which has the ability to specialize in one commodity or business field, namely in the fisheries sub-sector of Bitung City.
Permintaan dan penawaran produksi tanaman perkebunan yang fluktuatif sehingga berdampak pada nilai tambah produk tanaman perkebunan Kota Bitung, Konstribusi sub sektor perkebunan Kota Bitung terhadap PDRB Sulawesi Utara tergolong sangat kecil dan terus mengalami penurunan dari Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016. Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya persentase konstribusi sektor sektor lainya di daerah lain yang ada di Sulawesi Utara. Sub sektor tanaman Perkebunan Kota Bitung adalah sub sektor non basis. Hal ini terjadi karena kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kota Bitung didominasi oleh sub sektor perkebunan ternyata tidak terkonsentrasi pada wilayah Kota Bitung. Ini terlihat dalam analisis nilai koefisien lokalisasi pada sub sektornya diperoleh nilai lebih kecil dari satu,yang berarti bahwa hasil analisis menunjukkan nilai koefisien lokalisasi untuk sub sektor perkebunan menyebar pada wilayah pembangunan lainnya. Wilayah pembangunan perekonomian di Kota Bitung tidak terdapat spesialisasi terhadap sub sektor tanaman perkebunan karena nilai koefisien spesialisai diperoleh lebih kecil dari satu (β<1). Hal ini berarti sub sektor perkebunan bukan merupakan spesialisasi ekonomi Kota Bitung. Hal ini diduga disebabkan oleh kegiatan ekonomi Kota Bitung yang meiliki sektor basis pada sektor ekonomi lainnya yang mempunyai kemampuan untuk mengkhususkan diri pada satu komoditas atau lapangan usaha yaitu pada sub sektor perikanan Kota Bitung.